Purwokerto, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (LPN) Kelas IIB Purwokerto, warga binaan yang beragama Kristiani dengan penuh khusyuk mengikuti kebaktian rutin. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kepribadian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Tuhan.
Kebaktian dimulai dengan doa bersama sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampunan kepada Tuhan. Pendeta Gereja memberikan khotbah yang penuh semangat, mengajarkan tentang pentingnya menghilangkan pikiran negatif dan menolak godaan negatif dalam kehidupan sehari-hari. Warga binaan didorong untuk memperkuat iman dan hidup dalam kebajikan.
Dalam khotbahnya, Pendeta juga membagikan cerita-cerita inspiratif dan ayat-ayat Alkitab yang relevan dengan situasi mereka. Ia menekankan pentingnya taat kepada perintah Tuhan sebagai panduan hidup yang sejati. Warga binaan didorong untuk mengubah sikap dan perilaku yang sebelumnya terjerumus ke dalam kehidupan yang salah, dan menggantinya dengan pengabdian kepada Tuhan dan pelayanan kepada sesama.
Setelah khotbah, kebaktian dilanjutkan dengan nyanyian pujian dan penyembahan. Warga binaan aktif terlibat dalam nyanyian, memuji Tuhan dengan sepenuh hati. Musik dan lagu-lagu rohani menciptakan suasana yang menginspirasi dan membangkitkan semangat spiritual.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Selain itu, kebaktian juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berbagi kesaksian atau pengalaman hidup mereka. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan harapan, serta memperkuat ikatan antara sesama warga binaan.
Kebaktian rutin ini menjadi salah satu upaya konkret dalam pembinaan kepribadian warga binaan kristiani di Lapas Narkotika Purwokerto. Dengan pendampingan dari para pembina rohani, mereka diberikan arahan dan dorongan untuk mengikuti ajaran Tuhan, menghilangkan pikiran negatif, menolak godaan jahat, dan mentaati perintah-Nya. Harapannya, melalui kegiatan ini, warga binaan dapat mengalami transformasi positif dalam hidup mereka dan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan.
Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimkemas, Nurul Rokhimah, menjelaskan bahwa pihaknya memfasilitasi kemerdekaan beribadah bagi semua warga binaan. Dengan mengikuti kebaktian, diharapkan mereka dapat menemukan ketenangan, bimbingan, dan nilai-nilai positif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dekatnya warga binaan dengan Tuhan menjadi benteng diri yang akan menjaga mereka agar tidak berbuat salah di masa depan, " ujar Nurul. (MAA)